1. aku mengenalmu lewat jiwa, bukan melalui mata.
akupun menjadikan mu kekasih lewat hati, bukan melalui mata.
ku tak tau seperti apa aku dalam pandangan hidup mu.
tapi yang aku tau meski dengan keterbatasan ku berbalut kekurangan ku,
aku menulis namamu dihatiku sejak awal aku melihat senyum mu.
ku tak tau seperti apa aku dalam pandangan hidup mu.
tapi yang aku tau meski dengan keterbatasan ku berbalut kekurangan ku,
aku menulis namamu dihatiku sejak awal aku melihat senyum mu.
2. tuhan jika suatu saat tugas ku telah selesai,
ku serahkan dia padamu, mungkin engkau akan memberikan dia orang yang lebih mengerti dan bisa membuatnya bahagia.
tapi tolong lindungi dia ketika penjagaan ku tak bisa lagi sampai kepadanya.
kuatkan aku Tuhan.
ku hanya ingin melihat dia bahagia meski tanpa aku, aku tak mau melihat dia sedih dan mengeluarkan air mata, walaupun aku sering membuatnya kecewa.
tapi tolong lindungi dia ketika penjagaan ku tak bisa lagi sampai kepadanya.
kuatkan aku Tuhan.
ku hanya ingin melihat dia bahagia meski tanpa aku, aku tak mau melihat dia sedih dan mengeluarkan air mata, walaupun aku sering membuatnya kecewa.
3. dalam hidup tak ada jaminan untuk terus bahagia,
tak ada kepastian untuk melihat semuanya indah,
terkadang orang akan terlempar dari kehidupan yang nyaman itu, dan itu pasti kita rasakan.
4. kita memang hidup pada sekap" , kemewahan, kebahiaan, keindahan, kenyamanan,.
tetapi ketika lebel kita di cabut kita bukan lagi siapa", takkan ada lagi yang mengganggap kita.
5. aku tidak butuh orang sempurna untuk mendampingiku, aku hanya ingin orang yang mau menjadi pelengkap kekuranganku, membuat aku merasa ada, membuat aku tersenyum, dan mengatakan "aku beruntung memilikinya"
6. ahli filsafat berkata : bodoh, kamu tak perlu sedih, karena yang seharusnya sedih itu adalah dia.
orang itupun bertanya : mengapa dia yang harus bersedih, kan dia yang meninggalkan aku?
ahli filsafat menjawab : karena kamu hanya kehilangan orang yang tak mencintaimu, tapi dia kehilangan orang yang sangat mencintainya.
tetapi ketika lebel kita di cabut kita bukan lagi siapa", takkan ada lagi yang mengganggap kita.
5. aku tidak butuh orang sempurna untuk mendampingiku, aku hanya ingin orang yang mau menjadi pelengkap kekuranganku, membuat aku merasa ada, membuat aku tersenyum, dan mengatakan "aku beruntung memilikinya"
6. ahli filsafat berkata : bodoh, kamu tak perlu sedih, karena yang seharusnya sedih itu adalah dia.
orang itupun bertanya : mengapa dia yang harus bersedih, kan dia yang meninggalkan aku?
ahli filsafat menjawab : karena kamu hanya kehilangan orang yang tak mencintaimu, tapi dia kehilangan orang yang sangat mencintainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar